“PENDIDIKAN BERWAWASAN
GLOBAL DILIHAT DARI VISI GEOGRAFI, SEJARAH, DAN EKONOMI”
Mata
Kuliah : Pendidikan Berwawasan Global
Dosen
Pengampu : Oktiana Handini, S.Pd., M.Pd.
Disusun
Oleh:
Antonius Agus (15540062)
Ani Mandasari (15540069)
Katerina Eka Ratnasari (15540055)
Prodi/Kelas/Semester/Kelompok
: PGSD/02/III/2
FAKULTAS KEGURUAN DAN
ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SLAMET
RIYADI
SURAKARTA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun haturkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat kebaikan-Nya penyusun mampu menyusun
makalah “PENDIDIKAN BERWAWASAN GLOBAL DILIHAT DARI VISI GEOGRAFI, SEJARAH, DAN
EKONOMI” hingga tuntas. Pendidikan saat ini diorientasikan pada kebutuhan dan
kapasitas dunia atau biasa disebut dengan global, namun khususnya bagi Negara
Indonesia tetap dengan mempertahankan kearifan budaya lokal. Maka perlu bahwa
pendidikan berwawasan global itu dilihat dari banyak sudut pandang, karena
belum ada dasar ilmu yang menciptakannya.
Penyusunan makalah “PENDIDIKAN
BERWAWASAN GLOBAL DILIHAT DARI VISI GEOGRAFI, SEJARAH, DAN EKONOMI” penyusun
dibantu oleh beberapa pihak, oleh karena itu ijinkan penyusun menyampaikan rasa
terima kasih, kepada:
1. Ibu
Oktiana Handini, S.Pd., M.Pd., selaku dosen mata kuliah pendidikan berwawasan
global yang telah memberikan tugas ini dan diberi pengarahan.
2. Rekan-rekan
kelompok dua progam studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar semester tiga kelompok
dua, atas kerjasama yang baik dalam penyusunan makalah.
Penyusun merasa belum cukup sempurna
dalam menyusun makalah ini, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik maupun
saran agar dikemudian hari bisa lebih baik lagi. Besar harapan penyusun agar
makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Surakarta,
03 Oktober 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan berwawasan global adalah
pendidikan dengan orintasi pendidikan berdasarkan kebutuhan dan tuntutan
perkembangan dunia pada era modern seperti saat ini. Tentang pendidikan
berwawasan global perlu dipahami oleh setiap guru maupun pendidikan, termasuk
guru sekolah dasar. Guru sekolah dasar perlu memiliki bekal atau pemahaman yang
tepat mengenai apa itu yang dimaksud dengan pendidikan berwawasan global, sehingga
dalam mengajarkan mata pelajaran tertentu, bisa berorientasi pada kebutuhan
global, namun
tetap mempertahankan kearifan budaya lokal asli Indonesia.
Pendidikan berwawasan global
memiliki beberapa tujuan kaitannya dengan kehidupan manusia didunia ini, tujuan
atau visi tersebut diantaranya untuk geografi, sejarah, dan ekonomi. Dengan
adanya orientasi pendidikan berwawasan global maka kehidupan geografi atau
posisi suatu daerah, sejarah, dan ekonominya bisa semakin luas dan semakin
bermanfaat bagi kehidupan. Oleh karena itu semuanya adalah satu kesatuan yang
saling menunjang Tercapainya suatu tujuan.
B.
Rumusan
Makalah
Melalui makalah ini penyusun ingin mencoba membantu
menjawab mengenai beberapa hal, diantaranya:
1) Apakah
yang dimaksud dengan pendidikan berwawasan global dari visi geografi?
2) Apakah
yang dimaksud dengan pendidikan berwawasan global dari visi sejarah?
3) Apakah
yang dimaksud dengan pendidikan berwawasan global dari visi ekonomi?
C. Tujuan Makalah
Tujuan
penyusunan makalah “PENDIDIKAN BERWAWASAN GLOBAL DILIHAT DARI VISI GEOGRAFI,
SEJARAH, DAN EKONOMI” diantaranya:
1) Untuk
menambah wawasan mengenai pendidikan berwawasan global dari visi geografi
2) Untuk
menambah wawasan mengenai pendidikan berwawasan global dari visi sejarah
3) Untuk
menambah wawasan mengenai pendidikan berwawasan global dari visi ekonomi
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pendidikan
Berwawasan Global dari Visi
Geografi
Seperti yang telah kita pelajari
diawal bahwa pendidikan berwawasan global adalah orientasi pendidikan kepada
perkembangan atau kepentingan dunia, berdasarkan perkembangan zaman saat ini,
namun dengan tidak meninggalkan budaya asli daerah Indonesia. Geografi sendiri
adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keruangan, ruang
lingkup, berdasarkan fenomena alam yang terjadi didalamnya, serta konteks ruang
lingkup yang ada didalamnya. Konteks nya adalah segala sesuatu yang nampak pada
permukaan bumi, yaitu wilayah daratan, wilayah perairan, juga udara yang
melingkupi.
Geografi adalah ilmu yang bisa
dipelajari, oleh karena itu terdapat perspektif geografi yang adalah kemampuan
untuk mempelajari dan memahami secara mendalam mengenai fenomena alam, wilayah
daratan, lautan, maupun udara, beserta perubahan yang telah terjadi maupun
kemungkinan yang akan terjadi, pada waktu kemarin, saat ini, maupun yang akan
datang. Hal ini dapat dipelajari dengan pendekatan perspektif sejarah,
bagaimana kaitannya dengan dampak yang terjadi dari apa yang dilakukan kepada
alam saat ini, hal ini yang kemudian menjadi fenomena alam.
Perspektif geografi ini tidak hanya tentang
alamnya saja yang dipelajari, namun juga tentang manusia nya yang ada didalam
sebagai pengelola maupun sebagai sumber perubahan bahan dunia. Karena manusia
adalah yang memperoleh dampak baik positif ataupun negatif ketika terjadi
perubahan zaman. Sebelum sampai kepada perspektif global, terlebih dahulu kita
perlu memiliki pemahaman bahwa perubahan dunia atau perspektif lokal dimulai
dari adanya perspektif lokal pada satu masyarakat wilayah tertentu.
Saat ini angka kelahiran pada
beberapa wilayah, khususnya di Indonesia cukuplah tinggi, misalnya saja wilayah
Pulau Jawa. Hal ini menyebabkan kepadatan penduduk, selain itu juga
meningkatnya jumlah pencari kerja yang kurang sebanding dengan lapangan
pekerjaan yang tersedia. Inilah salah satu faktor terjadi nya perpindahan
penduduk dari satu wilayah ke wilayah tertentu, disebut dengan arus urbanisasi.
Karena faktor mencari lapangan pekerjaan, maupun untuk menghindari kepadatan
penduduk. Tidak jarang saat di wilayah Indonesia, masyarakat Pulau Jawa banyak
yang melakukan urbanisasi ke luar pulau
Jawa misalnya Kalimantan bahkan Papua.
Masyarakat yang berurbanisasi
tersebut sebagai pendatang, di wilayah yang baru mereka akan bertemu dengan
masyarakat asli daerah yang kemudian mereka akan saling berinteraksi sebagai
mahkluk sosial. Interaksi tersebut dalam rangka menjalin kedekatan sebagai
mahkluk sosial, dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, mungkin perkerjaan,
konsumsi, maupun sekolah. Dengan demikian kehidupan lokal saja, telah menjadi
kehidupan masyarakat pada perspektif wilayah yang lebih luas. Urbanisasi
kaitannya dengan perpindahan dari desa kekota, terjadi karena adanya perluasan
wilayah perkotaan oleh pihak berwenang, pada masyarakat yang sudah pindah
kekota umumnya akan mengikuti pola hidup perkotaan yang sedikit berbeda dari
wilayah sebelumnya.
Prespektif global visi geografi ini
mencangkup wilayah lokal, wilayah reinal yaitu kota, provinsi, dan seterusnya
yang kemudian membentuk dan menuju keglobal. Adanya interaksi memungkinkan
adanya pertukaran dan proses saling belajar antar masyarakat. Misalnya dari segi bahasa, adat istiadat, kebudayaan,
makanan, maupun pakaian.
Oleh karena itu perlu tetap untuk menjaga
pengendalian diri, nilai keagamaan yang dipegang teguh, serta menjaga etika
sebagai masyarakat yang berbudaya. Urbanisasi sebagai perspektif global visi
geografi ini efektif untuk mengurangi jumlah kepadatan penduduk, meratakan
jumlah penduduk, juga membuka kemungkinan lapangan pekerjaan baru karena
masyarakat diharapkan untuk bisa kreatif dalam pekerjaan selain bergantung pada
lapangan pekerjaan yang sudah ada. Pendidikan perspektif global visi geografi
juga memiliki dampak negative bagi kehidupan, yaitu meningkatnya pemanasan
global, sebagai akibat dari meningkatnya aktifitas manusia diperkotaan yang
memicu menipisnya lapisan ozon.
Seperti misalnya penggunaan AC, penggunaan bahan
semprot seperti hairspay, banyaknya pabrik, banyaknya perokok, maupun banyaknya
kendaraan bermotor. Misalnya saja terjadinya pembakaran hutan yang terjadi
disuatu wilayah bisa sampai kepada daerah bahkan negara lain. Asap karena
pembakaran hutan yang terjadi di Riau beberapa waktu lalu efeknya tidak hanya
terjadi di Riau maupun di Indonesia saja, namun juga di negara tetangga seperti Malaysia,
dan Singapura.
Dengan demikian guru diharapkan
mampu mengajarkan materi geografi dengan acuan dan dampak yang mungkin muncul
dari setiap fenomena alam, dari setiap interaksi sosial kaitannya dengan
perkembangan zaman.
Contoh:
(Urbanisasi)
Pak Tono tinggal di Kota Sragen,
Jawa Tengah. Pak Tono bekerja di sebuah pabrik di Kota Sragen. Karena pabrik
tempat Pak Tono bekerja mengalami kerugian besar hingga bangkrut maka Pak Tono
dengan terpaksa harus diberhentikan. Untuk menjamin kelangsungan hidup, Pak
Tono pun memutuskan untuk pergi ke Kalimantan dengan harapan mencari pekerjaan
baru dengan suasana
yang berbeda. Di Kalimantan,
Pak Tono bertemu dengan masyarakat asli daerah yang menawari pekerjaan sebagai
pegawai kebun karet, maka ada interaksi antara Pak Tono dengan masyarakat
tersebut sebagai mahkluk sosial, ada usaha pemenuhan kebutuhan dengan pekerjaan
baru yang dimiliki.
2.
Pendidikan
Berwawasan Global dari
Visi Sejarah
Sejarah adalah suatu cabang ilmu
yang mempelajari tentang tokoh, waktu, bangunan, bagaimana terjadinya,
kaitannya dengan waktu pada masa yang lalu atau pada masa lampau. Sejarah
berkaitan dengan kejadian-kejadian dimasa lalu yang masih dipelajari sampai
saat ini, sejarah dan geografi memiliki keterkaitan. Jika sejarah mempelajarai
tentang kapan terjadinya, bagaimana terjadinya, oleh siapa, bagaimana dampaknya
kemudian terkait dengan geografi adalah tentang letak terjadinya yaitu dimana,
maka keduanya saling berkaitan.
Di Indonesia memiliki banyak
wilayah, dimana setiap wilayah tersebut memiliki sejarah tempat, bangunan,
tokoh, bahkan proses terbentuk yang berbeda-beda. Inilah salah satu penyebab
munculnya keanekaragam yang ada di Indonesia karena dipengaruhi oleh faktor
sejarah dari masa lalu yang masih dijunjung tinggi sampai saat ini. Sejarah
tersebut berupa bangunan misalnya candi-candi yang ada di Pulau Jawa, ada candi
Prambanan, Candi Sukuh, Candi Cetho, Lawang Sewu, dan bangunan yang lainnya
seperti sejarah kerajaan-kerajaan Hindhu, Budha, maupun Islam.
Proses pencampuran antara kerajaan
Hindhu dan Islam misalnya, dalam sejarah hingga saat ini menghasilkan satu adat
istiadat di Kota Surakarta yaitu sekaten. Sekaten berasal dari Solo Jawa
Tengah, namun karena terjadinya perkembangan zaman, dan era masuknya penduduk
wilayah lain bahkan negara lain ke Indonesia maka saat ini sekaten tidak hanya
dikenal dan dinikmati oleh masyarakat Kota Solo saja, namun juga oleh
masyarakat yang lebih luas. Pengunjung pada acara sekaten saat ini juga lebih
bervariasi, selain juga konsep acara yang dikemas lebih modern.
Hal ini juga merupakan pendidikan bagi masyarakat
dalam negeri sendiri yang belum tahu, juga merupakan suatu bentuk promosi bagi
keanekaragam dan kekayaan budaya yang ada di Indonesia kepada masyarakat dunia
atau global sekaligus sebagai penarik minat kunjungan masyarakat negara asing
ke Indonesia, kaitannya dengan visi ekonomi.
Selain itu juga ada sejarah
peristiwa, seperti berlangsungnya KTT ASEAN di Kota Bandung beberapa waktu yang
lalu. Merupakan ajang promosi juga bagi Indonesia, karena setidaknya
negara-negara ASEAN pernah pencatat bahwa di Indonesia pernah menjadi lokasi
KTT ASEAN. Disana ada potensi-potensi lokal yang dimunculkan seperti angklung,
kulintang, tarian. Peserta KTT ASEAN tentulah menyaksikan rangkaian acara
tersebut baik dipembukaan maupun yang lainnya, secara otomatis mereka mengingat
bahwa di Indonesia ada kesenian angklung, kulintang yang otomatis dikenal dunia
sebagai milik Indonesia.
Ada pula tokoh wali songo yang hadir
pada waktu itu, dimana tokoh-tokoh tersebut dikenal oleh masyarakat global
misal dengan kedatangan para turis berziarah kemakam-makam para tokoh tersebut.
Kaitannya dengan dunia pendidikan dan pengajaran, dapat dilihat bahwa guru
membimbing murid untuk lebih menghargai sejarah, baik peninggalan bangunan,
tempat-tempat, maupun nama-nama bersejarah. Karena itu merupakan bentuk
kekayaan yang dimiliki Indonesia, yang menimbulkan keanekaragaman didalamnya.
Juga adanya dorongan kepada siswa
untuk bersedia belajar baik kesenian maupun adat-adat istiadat, agar
memunculkan rasa memiliki, mencintai juga menjaga agar tidak dipatenkan oleh
negara lain. Mengingat bahwa Indonesia ini unik dengan segala
keanekaragamannya. Siswa juga bisa dididik untuk memiliki keagamaan yang baik,
seperti halnya tokoh wali songo yang bisa menyebarkan kebaikan berupa agama
kepada banyak orang. Siswa agar memiliki etika, dan menjaga norma-norma yang
sesuai dengan Negara Indonesia. Kebudayaan dan kehidupan dunia barat boleh
masuk, asalkan setiap masyarakat dan anak memiliki pegangan yang teguh, maka
tidak akan terjadi apapun yang tidak diharapkan.
Contoh:
Mahasiswa PGSD mengadakan seminar Internasional,
pembicaranya adalah orang asing. Dalam seminar tersebut ada rangkaian
acara-acara penunjang sebelum acara inti, yaitu penampilan seni tari dan seni
karawitan. Dengan peristiwa tersebut telah terjadi proses sejarah, kebudayaan
Indonesia diperkenalkan kepada masyarakat asing atau dunia walaupun masih dalam
lingkup kecil, namun setidaknya ada cerita dari pembicara tersebut yang muncul
setelah seminar berlangsung.
3.
Pendidikan
Berwawasan Global dari Visi
Ekonomi
Ekonomi adalah suatu ilmu yang
berhubungan dengan produksi, tukar-menukar barang produksi, pengelolaan dalam
ruang lingkup rumah tangga, perusahaan, atau negara. Pelaku kegiatan ekonomi
adalah manusia,
yaitu sebagai produsen, konsumen, dan distributor. Ilmu ekonomi muncul salah
satunya karena munculnya keinginan dan kemauan untuk penentuan pilihan. Manusia
perlu memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup, kebutuhan itu terpenuhi
dengan menentukan pilihan, mana yang diutamakan dan mana yang kurang diutamakan.
Termasuk apakah kebutuhan itu
terpenuhi atau digunakan hari ini, besok, maupun dimasa depan. Ekonomi membahas
tentang pilihan, keinginan yang tidak terbatas, dan sumber daya alam yang
terbatas. Padahal dimasa sekarang atau bahkan dimasa depan, pertumbuhan manusia
semakin banyak, otomatis kebutuhan yang diperlukan juga semakin banyak. Jika tidak
sebanding dengan ketersediaan sumber daya alam, maka perlu pengolahan sumber
daya alam menggunakan perkembangan IPTEK. Maka di era perkembangan zaman dan
kebutuhan ekonomi manusia yang meningkat manusia dituntut untuk meningkatkan kemampuan
diri dan standar ilmu beserta pengalaman yang terus ditingkatkan. Adanya
kemauan untuk belajar akan berdampak besar pada hal ini.
Seseorang yang memiliki banyak
keahlian, umumnya memiliki peluang yang lebih besar dalam hal pemenuhan
kebutuhan ekonomi. Mengingat bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas, maka
proses produksi juga terus ditingkatkan seiring pertumbuhan jumlah
penduduk yang tidak sedikit.
Ketersediaan sumber daya alam yang belum merata dan berbeda disetiap wilayah,
tidak hanya dialami oleh Indonesia saja namun juga sampai kepada masyarakat
global atau dunia. Oleh karena itu dengan adanya perkembangan IPTEK diharapkan
memberi jalan keluar agar seimbang antara kebutuhan dengan barang produksi.
Apalagi
dikehidupan perekonomian dunia, saat ini sangat lah luas adanya era Masyarakat
Ekonomi Asia, juga adanya perdangan bebas menuntut masyarakat Indonesia
termasuk siswa yang sedang belajar untuk menyesuaikan diri. Dengan memiliki
bekal pengetahuan yang dibutuhkan, adanya kemampuan diri yang ditingkatkan dan diharapkan siap
menghadapi perkembangan ekonomi dunia. Mental siap adalah salah satu yang utama
dalam hal ini. Adanya kemauan untuk membuka lapangan sendiri berupa wirausaha
adalah langkah yang bisa ditempuh dalam upaya mengantisipasi perdagangan bebas.
Oleh karena itu, guru perlu melatih
siswa agar tidak ketergantungan dengan apa yang menjadi kebutuhan, dilatih
untuk memiliki pola pikir dan kebiasaan mandiri sejak kecil, dilatih untuk
memiliki kreativitas yang menghasilkan karya yang bisa jadi nanti bermanfaat
dikehidupan yang akan datang, Jika semuanya berjalan beriringan maka semua akan tetap berjalan
semestinya. Juga budayakan menabung bagi siswa.
Contoh:
Siswa kelas lima Sekolah Dasar
Negeri Jaya, diajari guru kelas untuk membuat kerajinan tangan menyulam.
Tujuannya adalah untuk melatih ketekunan dan kesabaran. Selebihnya juga untuk
memberikan kemampuan lain bagi siswa diluar mata pelajaran yang jika ditekuni
bisa jadi akan menjadi tambahan uang saku, bahkan bisa dijual ditempat-tempat
tertentu.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan berwawasan global adalah orientasi
pendidikan kepada perkembangan atau kepentingan dunia, berdasarkan perkembangan
jaman saat ini namun tetap mempertahankan kearifan budaya, adat istiadat, norma
dan etika lokal. Pendidikan berwawasan global dapat dilihat dari banyak sisi
dan tujuan diantaranya geografi yang berkaitan dengan letak, sosialisasi,
perpindahan penduduk, juga perkembangan masyarakat yang ada didalamnya. Sejarah
yang berkaitan dengan kejadian dimasa lalu, tokoh, bangunan, peristiwa, pengenalan
budaya Indonesia kepada masyarakat dunia dari setiap sejarah kegiatan
internasioal di Indonesia. Ekonomi yang berkaitan dengan kebutuhan manusia,
pilihan, juga perkembangan IPTEK. Terjadinya perdagangan bebas menuntut
masyarakat dan siswa untuk siap mental, dan meningkatkan daya saing dan
kemampuan salah satunya dengan wirausaha.
Pada sekolah dasar guru mengajarkan
materi pelajaran sesuai kurikulum dan karakteristik mata pelajaran dengan
metode yang sesuai. Selainn itu guru juga perlu memiliki pemahaman yang baik
mengenai pendidikan berwawasan global, agar dalam mengajar orientasinya sesuai
dengan perkembangan jaman namun tetap mempertahankan ciri khas Indonesia.
Mengubah pola pikir siswa agar siap mental dan memiliki daya saing di era
globalisasi.
B. Saran
Perlu adanya komunikasi yang baik
antara lembaga pendidikan, guru, dan orang tua agar perkembangan siswa dapat
dilihat dengan banyak sudut pandang. Tidak perlu membatasi siswa dalam hal
mengikuti perkembangan jaman, cukup dengan diarahkan dan diberi bekal yang
cukup baik dari segi pengetahuan,
DAFTAR
PUSTAKA
Nursid Sumaatmadja, Kuswaya Wihardit, (2014), Perspektif
Global, Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.
Betway Casino site review
BalasHapusBetway Casino is a great choice for luckyclub anyone who enjoys playing a range of casino games and live dealer games. This online gambling site also offers a number of Welcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EUR Welcome Bonus!Welcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EUR Welcome Bonus!Welcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp.