Selasa, 11 Juli 2017

“PENDIDIKAN BERWAWASAN GLOBAL DILIHAT DARI VISI GEOGRAFI, SEJARAH, DAN EKONOMI”
Mata Kuliah : Pendidikan Berwawasan Global
Dosen Pengampu : Oktiana Handini, S.Pd., M.Pd.


Disusun Oleh:
            Antonius Agus                                                            (15540062)
            Ani Mandasari                                                            (15540069)
            Katerina Eka Ratnasari                                               (15540055)
Prodi/Kelas/Semester/Kelompok : PGSD/02/III/2

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SLAMET RIYADI
SURAKARTA
2016



KATA PENGANTAR
            Puji syukur penyusun haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat kebaikan-Nya penyusun mampu menyusun makalah “PENDIDIKAN BERWAWASAN GLOBAL DILIHAT DARI VISI GEOGRAFI, SEJARAH, DAN EKONOMI” hingga tuntas. Pendidikan saat ini diorientasikan pada kebutuhan dan kapasitas dunia atau biasa disebut dengan global, namun khususnya bagi Negara Indonesia tetap dengan mempertahankan kearifan budaya lokal. Maka perlu bahwa pendidikan berwawasan global itu dilihat dari banyak sudut pandang, karena belum ada dasar ilmu yang menciptakannya.
            Penyusunan makalah “PENDIDIKAN BERWAWASAN GLOBAL DILIHAT DARI VISI GEOGRAFI, SEJARAH, DAN EKONOMI” penyusun dibantu oleh beberapa pihak, oleh karena itu ijinkan penyusun menyampaikan rasa terima kasih, kepada:
1.      Ibu Oktiana Handini, S.Pd., M.Pd., selaku dosen mata kuliah pendidikan berwawasan global yang telah memberikan tugas ini dan diberi pengarahan.
2.      Rekan-rekan kelompok dua progam studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar semester tiga kelompok dua, atas kerjasama yang baik dalam penyusunan makalah.
            Penyusun merasa belum cukup sempurna dalam menyusun makalah ini, oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik maupun saran agar dikemudian hari bisa lebih baik lagi. Besar harapan penyusun agar makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Surakarta, 03 Oktober 2016

Penyusun


 BAB I
PENDAHULUAN
      A.    Latar Belakang
            Pendidikan berwawasan global adalah pendidikan dengan orintasi pendidikan berdasarkan kebutuhan dan tuntutan perkembangan dunia pada era modern seperti saat ini. Tentang pendidikan berwawasan global perlu dipahami oleh setiap guru maupun pendidikan, termasuk guru sekolah dasar. Guru sekolah dasar perlu memiliki bekal atau pemahaman yang tepat mengenai apa itu yang dimaksud dengan pendidikan berwawasan global, sehingga dalam mengajarkan mata pelajaran tertentu, bisa berorientasi pada kebutuhan global, namun tetap mempertahankan kearifan budaya lokal asli Indonesia.
            Pendidikan berwawasan global memiliki beberapa tujuan kaitannya dengan kehidupan manusia didunia ini, tujuan atau visi tersebut diantaranya untuk geografi, sejarah, dan ekonomi. Dengan adanya orientasi pendidikan berwawasan global maka kehidupan geografi atau posisi suatu daerah, sejarah, dan ekonominya bisa semakin luas dan semakin bermanfaat bagi kehidupan. Oleh karena itu semuanya adalah satu kesatuan yang saling menunjang Tercapainya suatu tujuan.
     
      B.     Rumusan Makalah
Melalui makalah ini penyusun ingin mencoba membantu menjawab mengenai beberapa hal, diantaranya:
         1)      Apakah yang dimaksud dengan pendidikan berwawasan global dari visi geografi?    
         2)      Apakah yang dimaksud dengan pendidikan berwawasan global dari visi sejarah?
         3)      Apakah yang dimaksud dengan pendidikan berwawasan global dari visi ekonomi?

C. Tujuan Makalah
Tujuan penyusunan makalah “PENDIDIKAN BERWAWASAN GLOBAL DILIHAT DARI VISI GEOGRAFI, SEJARAH, DAN EKONOMI” diantaranya:
      1)      Untuk menambah wawasan mengenai pendidikan berwawasan global dari visi geografi
      2)      Untuk menambah wawasan mengenai pendidikan berwawasan global dari visi sejarah
      3)      Untuk menambah wawasan mengenai pendidikan berwawasan global dari visi ekonomi



BAB II
PEMBAHASAN
     1.      Pendidikan Berwawasan Global dari Visi Geografi
            Seperti yang telah kita pelajari diawal bahwa pendidikan berwawasan global adalah orientasi pendidikan kepada perkembangan atau kepentingan dunia, berdasarkan perkembangan zaman saat ini, namun dengan tidak meninggalkan budaya asli daerah Indonesia. Geografi sendiri adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang keruangan, ruang lingkup, berdasarkan fenomena alam yang terjadi didalamnya, serta konteks ruang lingkup yang ada didalamnya. Konteks nya adalah segala sesuatu yang nampak pada permukaan bumi, yaitu wilayah daratan, wilayah perairan, juga udara yang melingkupi.
            Geografi adalah ilmu yang bisa dipelajari, oleh karena itu terdapat perspektif geografi yang adalah kemampuan untuk mempelajari dan memahami secara mendalam mengenai fenomena alam, wilayah daratan, lautan, maupun udara, beserta perubahan yang telah terjadi maupun kemungkinan yang akan terjadi, pada waktu kemarin, saat ini, maupun yang akan datang. Hal ini dapat dipelajari dengan pendekatan perspektif sejarah, bagaimana kaitannya dengan dampak yang terjadi dari apa yang dilakukan kepada alam saat ini, hal ini yang kemudian menjadi fenomena alam.
            Perspektif geografi ini tidak hanya tentang alamnya saja yang dipelajari, namun juga tentang manusia nya yang ada didalam sebagai pengelola maupun sebagai sumber perubahan bahan dunia. Karena manusia adalah yang memperoleh dampak baik positif ataupun negatif ketika terjadi perubahan zaman. Sebelum sampai kepada perspektif global, terlebih dahulu kita perlu memiliki pemahaman bahwa perubahan dunia atau perspektif lokal dimulai dari adanya perspektif lokal pada satu masyarakat wilayah tertentu.


            Saat ini angka kelahiran pada beberapa wilayah, khususnya di Indonesia cukuplah tinggi, misalnya saja wilayah Pulau Jawa. Hal ini menyebabkan kepadatan penduduk, selain itu juga meningkatnya jumlah pencari kerja yang kurang sebanding dengan lapangan pekerjaan yang tersedia. Inilah salah satu faktor terjadi nya perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah tertentu, disebut dengan arus urbanisasi. Karena faktor mencari lapangan pekerjaan, maupun untuk menghindari kepadatan penduduk. Tidak jarang saat di wilayah Indonesia, masyarakat Pulau Jawa banyak yang melakukan urbanisasi ke luar pulau Jawa misalnya Kalimantan bahkan Papua.
            Masyarakat yang berurbanisasi tersebut sebagai pendatang, di wilayah yang baru mereka akan bertemu dengan masyarakat asli daerah yang kemudian mereka akan saling berinteraksi sebagai mahkluk sosial. Interaksi tersebut dalam rangka menjalin kedekatan sebagai mahkluk sosial, dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup, mungkin perkerjaan, konsumsi, maupun sekolah. Dengan demikian kehidupan lokal saja, telah menjadi kehidupan masyarakat pada perspektif wilayah yang lebih luas. Urbanisasi kaitannya dengan perpindahan dari desa kekota, terjadi karena adanya perluasan wilayah perkotaan oleh pihak berwenang, pada masyarakat yang sudah pindah kekota umumnya akan mengikuti pola hidup perkotaan yang sedikit berbeda dari wilayah sebelumnya.
            Prespektif global visi geografi ini mencangkup wilayah lokal, wilayah reinal yaitu kota, provinsi, dan seterusnya yang kemudian membentuk dan menuju keglobal. Adanya interaksi memungkinkan adanya pertukaran dan proses saling belajar antar masyarakat. Misalnya  dari segi bahasa, adat istiadat, kebudayaan, makanan, maupun pakaian.
Oleh karena itu perlu tetap untuk menjaga pengendalian diri, nilai keagamaan yang dipegang teguh, serta menjaga etika sebagai masyarakat yang berbudaya. Urbanisasi sebagai perspektif global visi geografi ini efektif untuk mengurangi jumlah kepadatan penduduk, meratakan jumlah penduduk, juga membuka kemungkinan lapangan pekerjaan baru karena masyarakat diharapkan untuk bisa kreatif dalam pekerjaan selain bergantung pada lapangan pekerjaan yang sudah ada. Pendidikan perspektif global visi geografi juga memiliki dampak negative bagi kehidupan, yaitu meningkatnya pemanasan global, sebagai akibat dari meningkatnya aktifitas manusia diperkotaan yang memicu menipisnya lapisan ozon.
Seperti misalnya penggunaan AC, penggunaan bahan semprot seperti hairspay, banyaknya pabrik, banyaknya perokok, maupun banyaknya kendaraan bermotor. Misalnya saja terjadinya pembakaran hutan yang terjadi disuatu wilayah bisa sampai kepada daerah bahkan negara lain. Asap karena pembakaran hutan yang terjadi di Riau beberapa waktu lalu efeknya tidak hanya terjadi di Riau maupun di Indonesia saja, namun juga di negara tetangga seperti Malaysia, dan Singapura.
            Dengan demikian guru diharapkan mampu mengajarkan materi geografi dengan acuan dan dampak yang mungkin muncul dari setiap fenomena alam, dari setiap interaksi sosial kaitannya dengan perkembangan zaman.
Contoh: (Urbanisasi)
            Pak Tono tinggal di Kota Sragen, Jawa Tengah. Pak Tono bekerja di sebuah pabrik di Kota Sragen. Karena pabrik tempat Pak Tono bekerja mengalami kerugian besar hingga bangkrut maka Pak Tono dengan terpaksa harus diberhentikan. Untuk menjamin kelangsungan hidup, Pak Tono pun memutuskan untuk pergi ke Kalimantan dengan harapan mencari pekerjaan baru dengan suasana yang berbeda. Di Kalimantan, Pak Tono bertemu dengan masyarakat asli daerah yang menawari pekerjaan sebagai pegawai kebun karet, maka ada interaksi antara Pak Tono dengan masyarakat tersebut sebagai mahkluk sosial, ada usaha pemenuhan kebutuhan dengan pekerjaan baru yang dimiliki.

     2.      Pendidikan Berwawasan Global dari Visi Sejarah
            Sejarah adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang tokoh, waktu, bangunan, bagaimana terjadinya, kaitannya dengan waktu pada masa yang lalu atau pada masa lampau. Sejarah berkaitan dengan kejadian-kejadian dimasa lalu yang masih dipelajari sampai saat ini, sejarah dan geografi memiliki keterkaitan. Jika sejarah mempelajarai tentang kapan terjadinya, bagaimana terjadinya, oleh siapa, bagaimana dampaknya kemudian terkait dengan geografi adalah tentang letak terjadinya yaitu dimana, maka keduanya saling berkaitan.
            Di Indonesia memiliki banyak wilayah, dimana setiap wilayah tersebut memiliki sejarah tempat, bangunan, tokoh, bahkan proses terbentuk yang berbeda-beda. Inilah salah satu penyebab munculnya keanekaragam yang ada di Indonesia karena dipengaruhi oleh faktor sejarah dari masa lalu yang masih dijunjung tinggi sampai saat ini. Sejarah tersebut berupa bangunan misalnya candi-candi yang ada di Pulau Jawa, ada candi Prambanan, Candi Sukuh, Candi Cetho, Lawang Sewu, dan bangunan yang lainnya seperti sejarah kerajaan-kerajaan Hindhu, Budha, maupun Islam.
            Proses pencampuran antara kerajaan Hindhu dan Islam misalnya, dalam sejarah hingga saat ini menghasilkan satu adat istiadat di Kota Surakarta yaitu sekaten. Sekaten berasal dari Solo Jawa Tengah, namun karena terjadinya perkembangan zaman, dan era masuknya penduduk wilayah lain bahkan negara lain ke Indonesia maka saat ini sekaten tidak hanya dikenal dan dinikmati oleh masyarakat Kota Solo saja, namun juga oleh masyarakat yang lebih luas. Pengunjung pada acara sekaten saat ini juga lebih bervariasi, selain juga konsep acara yang dikemas lebih modern.
Hal ini juga merupakan pendidikan bagi masyarakat dalam negeri sendiri yang belum tahu, juga merupakan suatu bentuk promosi bagi keanekaragam dan kekayaan budaya yang ada di Indonesia kepada masyarakat dunia atau global sekaligus sebagai penarik minat kunjungan masyarakat negara asing ke Indonesia, kaitannya dengan visi ekonomi.
            Selain itu juga ada sejarah peristiwa, seperti berlangsungnya KTT ASEAN di Kota Bandung beberapa waktu yang lalu. Merupakan ajang promosi juga bagi Indonesia, karena setidaknya negara-negara ASEAN pernah pencatat bahwa di Indonesia pernah menjadi lokasi KTT ASEAN. Disana ada potensi-potensi lokal yang dimunculkan seperti angklung, kulintang, tarian. Peserta KTT ASEAN tentulah menyaksikan rangkaian acara tersebut baik dipembukaan maupun yang lainnya, secara otomatis mereka mengingat bahwa di Indonesia ada kesenian angklung, kulintang yang otomatis dikenal dunia sebagai milik Indonesia.
            Ada pula tokoh wali songo yang hadir pada waktu itu, dimana tokoh-tokoh tersebut dikenal oleh masyarakat global misal dengan kedatangan para turis berziarah kemakam-makam para tokoh tersebut. Kaitannya dengan dunia pendidikan dan pengajaran, dapat dilihat bahwa guru membimbing murid untuk lebih menghargai sejarah, baik peninggalan bangunan, tempat-tempat, maupun nama-nama bersejarah. Karena itu merupakan bentuk kekayaan yang dimiliki Indonesia, yang menimbulkan keanekaragaman didalamnya.
            Juga adanya dorongan kepada siswa untuk bersedia belajar baik kesenian maupun adat-adat istiadat, agar memunculkan rasa memiliki, mencintai juga menjaga agar tidak dipatenkan oleh negara lain. Mengingat bahwa Indonesia ini unik dengan segala keanekaragamannya. Siswa juga bisa dididik untuk memiliki keagamaan yang baik, seperti halnya tokoh wali songo yang bisa menyebarkan kebaikan berupa agama kepada banyak orang. Siswa agar memiliki etika, dan menjaga norma-norma yang sesuai dengan Negara Indonesia. Kebudayaan dan kehidupan dunia barat boleh masuk, asalkan setiap masyarakat dan anak memiliki pegangan yang teguh, maka tidak akan terjadi apapun yang tidak diharapkan.



Contoh:
            Mahasiswa PGSD mengadakan seminar Internasional, pembicaranya adalah orang asing. Dalam seminar tersebut ada rangkaian acara-acara penunjang sebelum acara inti, yaitu penampilan seni tari dan seni karawitan. Dengan peristiwa tersebut telah terjadi proses sejarah, kebudayaan Indonesia diperkenalkan kepada masyarakat asing atau dunia walaupun masih dalam lingkup kecil, namun setidaknya ada cerita dari pembicara tersebut yang muncul setelah seminar berlangsung.

      3.      Pendidikan Berwawasan Global dari Visi Ekonomi
            Ekonomi adalah suatu ilmu yang berhubungan dengan produksi, tukar-menukar barang produksi, pengelolaan dalam ruang lingkup rumah tangga, perusahaan, atau negara. Pelaku kegiatan ekonomi adalah manusia, yaitu sebagai produsen, konsumen, dan distributor. Ilmu ekonomi muncul salah satunya karena munculnya keinginan dan kemauan untuk penentuan pilihan. Manusia perlu memenuhi kebutuhan untuk mempertahankan hidup, kebutuhan itu terpenuhi dengan menentukan pilihan, mana yang diutamakan dan mana yang kurang  diutamakan.
            Termasuk apakah kebutuhan itu terpenuhi atau digunakan hari ini, besok, maupun dimasa depan. Ekonomi membahas tentang pilihan, keinginan yang tidak terbatas, dan sumber daya alam yang terbatas. Padahal dimasa sekarang atau bahkan dimasa depan, pertumbuhan manusia semakin banyak, otomatis kebutuhan yang diperlukan juga semakin banyak. Jika tidak sebanding dengan ketersediaan sumber daya alam, maka perlu pengolahan sumber daya alam menggunakan perkembangan IPTEK. Maka di era perkembangan zaman dan kebutuhan ekonomi manusia yang meningkat manusia dituntut untuk meningkatkan kemampuan diri dan standar ilmu beserta pengalaman yang terus ditingkatkan. Adanya kemauan untuk belajar akan berdampak besar pada hal ini.
            Seseorang yang memiliki banyak keahlian, umumnya memiliki peluang yang lebih besar dalam hal pemenuhan kebutuhan ekonomi. Mengingat bahwa kebutuhan manusia tidak terbatas, maka proses produksi juga terus ditingkatkan seiring pertumbuhan jumlah penduduk  yang tidak sedikit. Ketersediaan sumber daya alam yang belum merata dan berbeda disetiap wilayah, tidak hanya dialami oleh Indonesia saja namun juga sampai kepada masyarakat global atau dunia. Oleh karena itu dengan adanya perkembangan IPTEK diharapkan memberi jalan keluar agar seimbang antara kebutuhan dengan barang produksi.
 Apalagi dikehidupan perekonomian dunia, saat ini sangat lah luas adanya era Masyarakat Ekonomi Asia, juga adanya perdangan bebas menuntut masyarakat Indonesia termasuk siswa yang sedang belajar untuk menyesuaikan diri. Dengan memiliki bekal pengetahuan yang dibutuhkan, adanya kemampuan diri yang ditingkatkan dan diharapkan siap menghadapi perkembangan ekonomi dunia. Mental siap adalah salah satu yang utama dalam hal ini. Adanya kemauan untuk membuka lapangan sendiri berupa wirausaha adalah langkah yang bisa ditempuh dalam upaya mengantisipasi perdagangan bebas.
            Oleh karena itu, guru perlu melatih siswa agar tidak ketergantungan dengan apa yang menjadi kebutuhan, dilatih untuk memiliki pola pikir dan kebiasaan mandiri sejak kecil, dilatih untuk memiliki kreativitas yang menghasilkan karya yang bisa jadi nanti bermanfaat dikehidupan yang akan datang, Jika semuanya berjalan beriringan maka semua akan tetap berjalan semestinya. Juga budayakan menabung bagi siswa.
Contoh:
            Siswa kelas lima Sekolah Dasar Negeri Jaya, diajari guru kelas untuk membuat kerajinan tangan menyulam. Tujuannya adalah untuk melatih ketekunan dan kesabaran. Selebihnya juga untuk memberikan kemampuan lain bagi siswa diluar mata pelajaran yang jika ditekuni bisa jadi akan menjadi tambahan uang saku, bahkan bisa dijual ditempat-tempat tertentu.


BAB III
PENUTUP
      A.    Kesimpulan
Pendidikan berwawasan global adalah orientasi pendidikan kepada perkembangan atau kepentingan dunia, berdasarkan perkembangan jaman saat ini namun tetap mempertahankan kearifan budaya, adat istiadat, norma dan etika lokal. Pendidikan berwawasan global dapat dilihat dari banyak sisi dan tujuan diantaranya geografi yang berkaitan dengan letak, sosialisasi, perpindahan penduduk, juga perkembangan masyarakat yang ada didalamnya. Sejarah yang berkaitan dengan kejadian dimasa lalu, tokoh, bangunan, peristiwa, pengenalan budaya Indonesia kepada masyarakat dunia dari setiap sejarah kegiatan internasioal di Indonesia. Ekonomi yang berkaitan dengan kebutuhan manusia, pilihan, juga perkembangan IPTEK. Terjadinya perdagangan bebas menuntut masyarakat dan siswa untuk siap mental, dan meningkatkan daya saing dan kemampuan salah satunya dengan wirausaha.
            Pada sekolah dasar guru mengajarkan materi pelajaran sesuai kurikulum dan karakteristik mata pelajaran dengan metode yang sesuai. Selainn itu guru juga perlu memiliki pemahaman yang baik mengenai pendidikan berwawasan global, agar dalam mengajar orientasinya sesuai dengan perkembangan jaman namun tetap mempertahankan ciri khas Indonesia. Mengubah pola pikir siswa agar siap mental dan memiliki daya saing di era globalisasi.

      B.     Saran
            Perlu adanya komunikasi yang baik antara lembaga pendidikan, guru, dan orang tua agar perkembangan siswa dapat dilihat dengan banyak sudut pandang. Tidak perlu membatasi siswa dalam hal mengikuti perkembangan jaman, cukup dengan diarahkan dan diberi bekal yang cukup baik dari segi pengetahuan,
DAFTAR PUSTAKA
Nursid Sumaatmadja, Kuswaya Wihardit, (2014), Perspektif Global, Tangerang Selatan : Universitas Terbuka.


1 komentar:

  1. Betway Casino site review
    Betway Casino is a great choice for luckyclub anyone who enjoys playing a range of casino games and live dealer games. This online gambling site also offers a number of Welcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EUR Welcome Bonus!Welcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EUR Welcome Bonus!Welcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp. 50 EURWelcome Bonus: 200% up to Rp.

    BalasHapus